Senandung Mendung

saat jiwa ini masih terangkai dalam balutan nafas
aku terpaku pada kebesaran yang tidak hanya bias-bias
detik menuju,meratapi,menunggu air mata langit yang akan tercurah
gelegar suara menyambut dengan sorak-sorai
kilat menyambar menyambut diiringi air mata derai

menghujani siang ini dengan rezeki yang mungkin lupa kita syukuri
menggelayuti hitam langit tanda kebesaran-Nya yang mungkin lupa kita mengerti
dan aku masih terpaku..
menjelajah dunia maya nan fana ini
sedikit rasa takut meresap dalam diri
namun sanubari tetap berlindung pada Illahi Rabbi

tersingkap semua jawab,semoga bukan azab
hanya proses alam yang sudah lama ada


angin menerbangkan hawa ketakutan
pohon bersenandung sedih nyanyian
langit seakan mengubur semua zaman
dan aku masih disini,rentan dalam ketakutan

namun sanubari tetap berlindung pada Illahi Rabbi...

***Senandung Mendung,Puskom UNY,17 September 2010,menunggu hujan....

0 Responses